skip to main |
skip to sidebar
Namanya Sakit.
Dia selalu mengalah dan muncul di akhir sebuah kisah. Kisah perih bertinta darah, kisah perih bewarna air mata.
Sakit yang hancur memecah bagaikan kaca, Sakit yang lebur di titik panas tertinggi. Dia tau semua benci, tapi dia tidak bisa memilih. Bukan, dia tak mungkin memilih.