KUAS TAK BERTINTA ------ Let's Think and Do It

Selasa, 01 Oktober 2024

Opinion: I See You in ICU



His breath has come to disappear, slowly started to fall asleep
Such a very deep sleep, no one knows whether he's alive or died.
Pipe down and listen, the cor now start to speak.
It warned, speaking out loud about his vital core becoming weak.
"Don't try to miss my beat, or his fight will be defeated".
It was them did the first aid, Now you'll deal for the last aid.
Yeah, I see you in ICU...
Considering between harm and heal.

Hai...

Senang rasanya masih bisa membuka blog ini untuk mengetik segala beban yang ada di kepalaku beberapa bulan belakangan.

Entahlah, mungkin aku hanya sedikit kesulitan untuk menangani perasaan personalku. Terlalu banyak distraksi emosi yang aku terima beberapa bulan belakangan.

Menjadi saksi bagi jiwa-jiwa yang sedang berjuang, mendengar doa-doa yang dipanjatkan memohon kesembuhan, seolah jadi beban tersendiri bagiku selama bekerja di ICU.

Berat rasanya ketika harus menjelaskan kemungkinan terburuk dari seluruh rangkaian perjalanan penyakit yang pasien-pasien derita. Ada kebingungan tersendiri ketika menjelaskan berbagai opsi pilihan terapi kepada keluarga pasien. Semua opsi mencoba menyelamatkan, namun juga saling mengorbankan.

Aku yang tahu konsekuensi dari setiap tindakan. Risiko gangguan irama jantung jika cuci darah; penurunan kesadaran dalam hingga gangguan ginjal jika diberi sedasi; patah tulang saat RJP; gambling skor kesadaran (GCS) jika melakukan operasi kepala... A jika B, C jika D, dan seterusnya seterusnya seterusnya.

Semua memang kembali pada keputusan keluarga, namun semua juga tergantung dari caraku menyampaikan. Ada ketakutan tersendiri yang selalu muncul di kepala setiap aku menjelaskan kepada keluarga pasien. Ada ketakutan tersendiri ketika aku menjalankan terapi yang sudah keluarga putuskan.

Apakah aku sedang memperbaiki atau memperburuk keadaan?
Apakah ini tindakan yang benar atau salah?
Di posisi hero atau villain kah aku saat ini?

Niat baik saja ternyata tidak cukup.

Menerapkan ilmu pengetahuan secara algoritma juga tidak cukup.

Aku melihat begitu banyak pilihan di ICU. Ada banyak emosi di sini, ada banyak kepala yang saling berdiskusi. Semuanya ingin yang terbaik. Namun pilihan terbaik itu sendiri berbeda-beda bagi setiap individu. Pilihan terbaik itu tidak pernah ada.

Aku melihat semuanya di ICU.

but for the best right option... I never see 'You' in ICU.


0 comments:

Posting Komentar

Berpikir untuk meninggalkan pesan/review? :)))