Aku kembali...
Kembali berbalik, kembali lagi dan lagi.
Kembali mengulang putaran rotasi dalam setiap fase evolusi
Aku kembali, namun kali ini bukan karena tersesat atau frustasi
Aku kembali, dengan berbagai pikiran baru yang silih berganti
Aku kembali dengan kesadaran itu sendiri
Aku kembali dengan keinginan untuk menyepi
Aku kembali ke sini.
Hai, senang berjumpa kembali setelah 2 tahun lamanya.
"Pikiran twisted apa lagi kali ini?"
"Paradox macam apa lagi yang sibuk diocehkan pikiran anak ini sekarang?"
"Teori apa lagi yang akan dibahas hari ini?"
Apa, apa, apa... sepertinya bukan apa-apa.
Saya hanya ingin meninggalkan jejak di setiap langkah 'misi terbesar' dalam hidup saya ini.
Misi terbesar yang membawa saya pada segala macam konflik paradoks overthinking pergulatan jiwa.
Misi terbesar yang membuat saya harus menyusun berbagai pertanyaan aneh, mengurai teori bizzare, dan mengaplikasikannya dalam berbagai aturan main kehidupan.
Kali ini tidak ada overthinking mengenai apapun.
Yang ada hanya sebatas statement dan pengakuan.
Saya yang dulu selalu sibuk mencari berbagai hal tak pasti. Tanpa peta, tanpa kompas, tanpa arah, bahkan tanpa tujuan yang jelas. Hal yang tak pasti. Sibuk ternganga melihat segala kontradiksi kehidupan, marah menyaksikan berbagai ketidakwajaran dunia. Tanpa pengetahuan, tanpa pengalaman, tanpa pemahaman. Sibuk menantang takdir, mencoba memperbaiki dunia. Tanpa penerimaan, tanpa keikhlasan, tanpa kesadaran.
Saya si pencari jati diri yang berujung tersesat merasa frustasi.
Berbagai hal saya pelajari, hingga akhirnya saya diizinkan untuk mengetahui keberadaan peta ini. "Map of Consciousness", peta kesadaran.
Apa yang sebenarnya saya cari perlahan mulai menampilkan bentuknya. Tujuan saya kini menjadi semakin jelas. Sedikit demi sedikit, saya memahami.
Saya pikir selama ini saya mencari cinta, kebahagiaan, ataupun makna kehidupan itu sendiri.
Ternyata dalam perjalanannya, saya tidak pernah menemukan jawaban yang memuaskan mengenai semuanya.
Cinta seluruh makhluk barangkali tidak akan pernah memuaskan rasa ingin dicintai yang saya harapkan. Keindahan semesta barangkali tidak akan bisa membahagiakan jiwa rapuh ini. Seluruh material kehidupan pun barangkali tidak akan mungkin memberikan saya jawaban yang memuaskan mengenai makna hidup.
Keinginan saya ternyata begitu sederhana.
Saya hanya ingin sebuah cinta. Hanya sebuah cinta kecil, namun berasal dari yang mencipta.
Saya hanya ingin ketenangan, bukan kebahagian. Ketenangan dalam pelukan yang mengasih.
Saya hanya ingin menjadi yang tercerahkan. From the shame to the enlightenment. Dicerahkan oleh yang menguasa.
Map of Consiousness ini mengajarkan bahwa saya hanya perlu menapaki setapak demi setapak tangga kesadaran untuk mencapai hal yang saya inginkan dalam hidup.
Kembali pada yang asal untuk mengakhiri perjalanan panjang ini.
Dan ketika peta ini berhasil saya dapatkan, semua hal yang ada di dunia ternyata tak lagi begitu mengusik diri saya. Saya ternyata butuh lebih, saya butuh lebih dari sekadar dunia.
Saya hanya ingin menjadi manusia yang tercerahkan dengan welas asih yang begitu lapang.
Dari saya, di Consciousness Level saat ini, 31 Desember 2023
Sampai berjumpa lagi di level yang lebih tinggi.
0 comments:
Posting Komentar
Berpikir untuk meninggalkan pesan/review? :)))